Thursday, October 8, 2009

Wisata Situ Babakan

Wisata Situ Babakan

Situ Babakan adalah kawasan Cagar Budaya Betawi yang ditetapkan pemerintah DKI Jakarta, menggantikan kawasan Condet di Jakarta Timur yang dianggap sudah tidak relevan menyandang predikat Cagar Budaya Betawi karena perubahan fisik dan non-fisik kawasan yang sangat pesat.

Setelah gagal mempertahankan kawasan Condet di Jakarta Timur sebagai kawasan budaya Betawi--akibat ketidakjelasan dan ketidakonsistenan Pemda DKI melaksanakan rencananya--Pemda DKI pada 1 Juni 2001 kembali mencanangkan kawasan Perkampungan Budaya Betawi yang berlokasi di Situ Babakan, Srengseng Sawah, Jakarta Selatan. Pencanangan kampung Betawi itu dilakukan Gubernur DKI Sutiyoso bersamaan dengan dimulainya rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-474 Jakarta.

Perkampungan Budaya Betawi Situ Babakan luasnya sekitar 165 hektar termasuk Situ Babakan dan Situ Mangga Bolong dengan batas fisik, bagian utara berbatasan dengan Jalan Moch Kahfi II; bagian timur berbatasan dengan Jalan Putera, Jalan Mangga Bolong Timur; bagian selatan berbatasan dengan Jalan Tanah Merah, Jalan Srengseng Sawah, Jalan Puskesmas; sementara bagian Barat berbatasan dengan Jalan Moch Kahfi II. Perkampungan ini terdiri dari empat rukun warga (RW) di mana sebagian besar warganya adalah orang asli Betawi yang sudah turun-temurun tinggal di daerah tersebut. Sebagian lagi berasal dari daerah lain, antara lain Jawa Barat dan Kalimantan yang sudah lebih dari 30 tahun tinggal di sana. Mereka bertahan hidup dengan budaya asli Betawi lengkap dengan dialek dan tradisi yang khas.

Lokasi Situ Babakan adalah di Kelurahan Srengseng Sawah, Kecamatan Jagakarsa, Kotamadya Jakarta Selatan.Lokasi ini dapat dicapai dari Jalan Srengseng Sawah maupun Jalan Moh.Kahfi II. Sebagian besar penduduknya adalah warga Betawi asli, di samping warga pendatang dari berbagai daerah Indonesia yang sudah lama diam di daerah tersebut dan beradaptasi dengan penduduk Betawi setempat.

Pemilihan Kampung Srengseng Sawah sebagai cagar budaya bukan tak beralasan. Kampung yang terletak di Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan--sekitar 20 kilometer dari pusat kota itu, memang masih kental dengan budaya Betawi. Bahkan, di kawasan Situ Babakan dan Situ Mangga Bolong, sejumlah penduduk asli Betawi telah turun-menurun tinggal di daerah tersebut dan hingga kini tetap menekuni profesi sebagai petani dan pedagang.

No comments:

Post a Comment